BELAJAR BERBAGI

Minggu, 15 Januari 2012

IMAN KEPADA QODLA DAN QADAR

 1.      Pengertian Iman Kepada Qodla Dan Qadar
قَضَاء(Qodla’) secara bahasa berarti ketentuan, sedangkan secara istilah ilmu Tauhid berarti ketentuan Allah atas segala sesuatu yang telah ditetapkan di Lauhil Mahfud. قَدَر(Qadar) secara bahasa berarti ukuran, secara istilah ilmu Tauhid ukuran yang telah ditetapkan Allah terhadap seluruh mahluk-Nya di dunia ini, firman Allah dalam QS. Al-Qamar:49 :
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
Artinya : “Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”.
Iman kepada Qadla dan Qadar merupakan bagian dari rukun Iman. Setiap orang Islam wajib meyakini adanya takdir Allah baik takdir yang baik maupun yang buruk. Iman terhadap Qadla dan Qadar berarti yakin dan percaya bahwa Allah telah menentukan takdir terhadap semua hamba-Nya menurut ukuran tertentu yang telah ditetapkan di Lauhil Mahfud.

2.      Tanda Iman Kepada Qadla Dan Qadar
Di antara tanda-tanda iman kepada Qadha dan Qadar adalah :
a.       Mempunyai sifat Ridla, setiap orang Islam harus mempunyai sifat menerima apapun yang terjadi pada dirinya dengan Ihlash.
b.      Mempunyai sifat Raja’, setiap Muslim harus selalu mempunyai harapan-harapan yang disampaikannya hanya kepada Allah.
c.       Qanaah, setiap orang Islam mempunyai sifat menerima dengan ihlash apapun yang dimilikinya setelah dia berihtiyar.
d.      Setiap Muslim, yang iman terhada Takdir Allah akan selalu rajin berusaha dan berdoa.
e.       Menjadikan kesadaran diri bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk diri kita.
3.      Hikmah Iman Kepada Qadla Dan Qadar
Di antara hikmah iman terhadap Qadla dan Qadar adalah :
a.       Tidak akan merasa takut dan putus asa.
Semua  yang terjadi pada kita sudah ditentukan oleh Allah sehingga kita harus tawakal dan ridla atas semua takdir dari-Nya serta selalu memohon pertolongan hanya kepada-Nya.
b.      Tidak akan merasa sombong/takabur.
Manusia  tidak mempunyai daya dan upaya untuk menentukan segala sesuatu, manusia wajib berusaha namun Allahlah yag menentukan. Dengan  menyadari hal ini mansuia tidak akan bersifat sombong karena Allah lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
c.       Menjadi pribadi yang optimis, dinamis dan optimis.
Ihtiyar atau usaha hukumnya adalah wajib. Setiap manusia harus berusaha untuk mencapai keinginannya. Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut tidak berusaha untuk merubah diri mereka sendiri. Firman Allah dalam QS. Al-Ra’d:11
...إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ....
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.





DOWNLOAD
LINK1                                                       LINK2
                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar