BELAJAR BERBAGI

Sabtu, 08 September 2012

IMAN, ISLAM DAN IHSAN



I.            ISLAM

1.      اَسْلَمَ -يُسْلِمُ -اِسْلاَمً   = berserah diri, pasrah, selamat

2.      Islam adalah penyerahan diri secara total kepada Allah/tunduk dan patuh terhadap Allah

3.      Tulus dan Ihlash dalam penyerahan diri pada Allah.

4.      Agama  yang benar adalah agama yang mengajarkan sikap pasrah kepada Allah, maka tidak ada agama atau sikap keagamaan yang bakal diterima Allah selain sikap pasrah kepada Allah atau Islam itu. Sebagaimana disebutkan dalam :

a.       Qs. Ali ‘Imran:19

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam, tiada berselisih orang-orang yang Telah diberi al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka, barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.

 

Berdasarkan Qs. Ali Imran:19, agama yang benar di sisi Allah adalah agama yang mengajarkan penyerahan diri secara total kepada-Nya, tunduk dan patuh terhadap aturan-aturan-Nya, dan keihlasan hati berserah diri kepada-Nya

 

b.      Qs. Ali ‘Imran:85

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di Akhirat termasuk orang-orang yang rugi.


Qs. Ali Imran:85, menegaskan jika mencari agama dengan kriteria selain yang telah tersebut di atas, maka tidak akan diterima oleh Allah, dan orang tersebut di akhirat adalah orang-orang yang rugi.


c.       Qs. Ali ‘imran:67

مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

 

Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.


d.      QS. Ali imran:52

لَمَّا أَحَسَّ عِيسَى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ آَمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" para Hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.


Berdasarkan Qs. Ali Imran:67 dan 52 di atas, kita mengetahui Islam bukan terbatas pada masa Nabi Muhammad SAW, Nabi-Nabi terdahulu juga mengajarkan tentang penyerahan diri kepada Allah (Islam).


5.      Ajaran yang di bawa oleh Nabi Muhammad adalah penyempurna ajaran Nabi-Nabi pendahulunya dan diperuntukkan untuk seluruh manusia sampai akhir zaman.

6.      Secara spesifik makna Islam tercantum dalam Hadits Rasul sebagai berikut :

فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَتُقِيمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِىَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلاً.

Islam adalah bersaksi bersaksi  bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan Shalat, membayar zakat, puasa Ramadhan, Hajji ke Baitullah jika mampu


II.            IMAN

1.      Iman secara sederhana di artikan yakin dan percaya.

2.      Pemaknaan Iman tidak hanya terbatas pada keyakinan dalam hati saja, namun juga diaktualisasikan dengan ucapan dan diimplementasikan dalam aktifitas sehari-hari (amal Sholih).

3.      Keimanan seseorang bersifat dinamis, artinya bisa bertambah jika membiasakan perilaku positif dan akan berkurang jika melakukan perbuatan maksiat.

4.      Dalam sebuah Hadits, Nabi Muhammad menjelaskan ruang lingkup iman adalah :

 أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

 

Iman adalah jika engkau iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari akhir dan kepada Takdir baik dan buruk.

 

III.            IHSAN

1.      Ihsan mempunyai arti berbuat baik.

2.      Ihsan merupakan penghayatan mendalam tentang kehadiran Allah dalam hidup seseorang.

3.      Hadits :

 أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

Ihsan adalah jika engkau menyembah (beribadah) kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, jika engkau tak mampu (seolah-olah) melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu

 

IV.            Korelasi Islam, Iman, Ihsan

1.      Islam, iman, ihsan merupakan trilogi ajaran Allah yang saling terkait  dan tak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain

2.      Sikap  tulus dan pasrah, yaitu Islam, tidak mungkin tanpa sikap percaya pada Allah, yaitu iman, yang menghasilkan pandangan positif-optimis pada-Nya dan ciptaan-Nya. Dari sini juga nampak dengan jelas bahwa Islam akan membawa kita pada kedamaian (salam) dan keselamatan (salamah), dan iman akan menghantarkan kita ke aman (rasa sentosa) dan rasa terlindung atau proteksi (amanah), kemudian, akhirnya ihsan akan membimbing kita menuju hidup yang bahagia (hasanah).





DOWNLOAD MATERI

 LINK 1






LINK2                                                                             
                                                                                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar